10/30/06

[Inspirasi] Abdurohim: Bermodal Cincin Mas Kawin Beromset diatas 50 Juta

Nah ini ada kisah yang menarik bagaimana sebuah home business/home industry bisa mencetak prestasi juga meski dengan modal yang pas2an, lokasi yang tidak strategis, didalam kampung, pendidikan yang "cuman" MAN/SMA.

Semua itu bukan alasan untuk tidak sukses, asal ada kemauan/niat yang kuat, kerja keras & kerja pintar secara kontinu dan berkesinambungan, mau belajar & maju, mau bersosialisasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak dan orang, insya Alloh usaha apapun, dimanapun, kapanpun, bagaimanapun, bisa juga sukses & berprestasi.

Karena sukses itu asalnya ===> hanya dari kemauan/niat untuk ===> mencapai value/nilai yang terbaik yang bisa kita usahakan.


Wass,ardi.
http://www.cikalmart.com


Bermodalkan Cincin Mas Kawin, Abdurohim Raih Penghargaan UKM Beromzet Di Atas Rp50 Juta

Abdurohim, warga Kampung Citangkil, Kota Cilegon, Banten yang menekuni usaha makanan ringan (snack) rumahan (home industri) dengan nama Dewi Mulya Snack, mampu menyabet dua penghargaan sekaligus. Padahal usaha ini diawali dengan modal hasil menjual cincin mas kawinnya seharga Rp 60.000.

Penghargaan pertama berasal dari Kementrian Pemuda dan Olahraga karena memenangkan Lomba Inovasi Bisnis Pemuda Bidang Makanan dan Minuman akhir Januari 2005. Penghargaan kedua dari Citibank berkerja sama UNCD atas usaha kecil menengah (UKM) dengan omzet di atas Rp 50 juta per bulan pada tanggal 8 Desember 2005."Dengan uang penjualan mas kawin sebesar Rp 60.000 pada awal tahun 2001, saya bisa mendapatkan uang Rp 700.000. Saya bilang ke istri, mungkin ini jalan hidup saya setelah mengalami kegagalan di usaha-usaha lainnya seperti pembuatan batako, genteng semen, perkayuan dan sebagainya," kata Abdurohim kepada bantenlink.com di rumahnya di Kampung Citangkil, belum lama ini. Makanan ringan yang dihasilkan Abdurohim antara lain keripik pisang, singkong, ubi (mantang), sukun, keripik bawang dan sebagainya.

Makanan ini dikemas dengan plastik yang rapih dan diberi label Dewi Mulya Snack berwarna merah. Label ini sudah merajai di pertokoan yang menjajakan makanan di Cilegon, Serang, Tangerang, Pandeglang, Lampung dan sebagian dikirim ke Jakarta. Kini setiap hari, Abdurohim membeli bahan baku dan bahan penunjangnya sekitar Rp 750.000 per hari. Bahan baku itu berkisar 300 kg per hari yang terdiri dari singkong, pisang, ubi/mantang, sukun dan sebagainya. Dari modal sebesar itu, dia mengaku menghasilan uang rata-rata Rp 1,4 juta - Rp 2 juta per hari.
Masih tradisional Dia megaku, pemasarannya masih menggunakan cara tradisional, yaitu diantarkan sendiri ke toko-toko yang sudah menjadi langganannya yang berada di sejumlah kota di Provinsi Banten. Sedangkan di luar Banten, para pelanggan mengambil sendiri ke tempat usahanya."Perkembangan modal dan orang-orang di sini masih terbatas. Saya dan istri yang mengelola. Saya bertugas mencari bahan baku dan memasarkan, sedangkan istri saya mengawasi pembuatan keripik, mencatat keuangan dan sebagainya," katanya, seraya menunjukan catatan keuangan yang sangat sederhana di sebuah buku tulis yang biasa digunakan untuk anak-anak sekolah.

Tempat produksi Dewi Mulya Snack ini sangat sederhana, hanya sebuah rumah di Kampung Citangkil dengan 2 kamar. Tak ada papan nama atau tanda-tanda yang menunjukan rumah itu merupakan produksi makanan ringan. Begitu masuk ke ruangan tengah, baru terlihat tumpukan bermacam-macam keripik, sebuah meja sederhana untuk administrasi. Kedua kamar itu rupanya digunakan untuk keluarga Abdurohim, istrinya bernama Siti Rofiah dan anaknya Dewi Nur Azizah.

Suasana home industri itu baru terasa ketika memasuki ruang belakang yang telah diubah sedemikian rupa. Sepuluh pekerja yang dibagi dalam 4 kelompok terlihat sibuk. Kelompok pertama mengupas bahan baku dan memotong-potong hingga tipis, kelompok kedua sibuk membuat adonan untuk keripik bawang, kelompok ketiga tengah menggoreng bahan baku dan kelompok ke-4 tampak mengemas keripik dengan plastik. Hasil gorengan itu ditumpuk di ruang tengah rumah.

Mengisahkan hidupnya, Abdurohim yang lahir 1 Januari 1972 di Banyuwangi mengaku telah mencoba berbagai usaha untuk menafkahi istri dan anaknya. Usaha yang sempat digeluti antara lain pembuatan genteng semen, batako, pembuatan kursi kayu dan sebagainya. "Semuanya gagal, sehingga saya nyaris putus asa dalam hidup ini. Tak ada makanan dan sudah tak punya apa-apa," katanya seraya menunjukan cetakan untuk genteng semen yang kini disimpannya sebagai kenangan dalam perjalanan hidupnya.

Di tengah keputus-asaannya, lelaki yang pendidikan terakhirnya Madrasah Aliyah Negeri (MAN) atau setingkat SLTA itu mampir ke tetangganya yang punya kebun singkong di Kampung Citangkil. Hasil kebun itu tak dihargai sama sekali oleh pemiliknya karena harga penjualannya hanya Rp 300 per kg pada awal tahun 2001. Bahkan, pemilik singkong itu membolehkan singkongnya diambil dengan pembayaran di belakang hari, atau kapan saja Abdurohim punya uang. Jual Mas Kawin Namun bahan baku itu belum bisa diolah. Pasalnya, dia tak punya uang untuk membeli peralatan untuk menggoreng, minyak goreng dan bahan penunjang lainnya. Istrinya, Siti Rofiah merelakan cincin kawinnya dijual dengan harga Rp 60.000.

Maka Abdurohim dan istrinya bekerja keras, memotong tipis, menggoreng dan mengemas sendiri produksi keripiknya. Hasilnya, sungguh tidak dibayangkan olehnya. Sebab uangnya terkumpul menjadi Rp 700.000.Lelaki berkulit warna cokelat gelap ini tak hanya berhenti di situ. Dia pun rajin mengikuti berbagai pameran pembangunan maupun khusus makanan dan minuman yang digelar berbagai instansi baik dari pemerintah daerah maupun pusat. "Agar keripik saya bisa dikenal.

Dalam pameran itu, biasanya saya berusaha melobi pedagang-pedagang atau pejabat untuk meminta sesuatu untuk kemajuan usaha saya," ujarnya polos. Pameran yang diikuti antara lain Indonesia Expo, pameran makanan dan minuman tingkat Asia dan sebagainya.Hasil lobi selama pameran antara lain dia memperoleh bantuan mesin pemotong singkong dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon. Sayangnya, mesin pemotong ini tidak bisa digunakan karena keterbatasan tempat produksinya yang sudah sempit dengan peralatan tradisional. Mesin pemotong singkong in disimpan di depan halaman rumahnya."Mesin ini baru bisa dipakai nanti setelah saya punya work shop, untuk pelatihan usaha untuk para pemuda. Rencananya, pelatihan ini akan bekerja sama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Saya sendiri sudah beli tanah tak jauh dari rumah ini untuk memindahkan tempat produksi dari rumah ke tempat tersendiri yang tidak bercampur dengan keluarga," katanya.Abdurohim sempat jengkel dengan bantuan mesin pengoplos bumbu dari BPPT. Mesin pengoplos itu dihargai Rp 5 juta. Dia diharuskan membayar separuhnya atau Rp 2,5 juta. Ketika digunakan, mesin pengoplos bumbu tidak berfungsi dengan benar. Pinggiran mesin itu bocor, sehingga minyaknya berantakan dan masuk ke pengoplosan."Akhirnya saya kembalikan mesin pengoplos itu. Lebih baik saya buat sendiri, tak perlu dari stainless, cukup dari besi dan seng yang dilapisi bahan yang tak berbau. Saya sudah rancang dan coba tanyakan ke teman-teman berapa biaya pembuatannya. Ternyata lebih murah dari yang ditawarkan," kata Abdurohim.

Abdurohim mengaku geregetan dengan keinginannya untuk menyelenggarakan pelatihan usaha untuk pemuda. Idenya sudah dilontarkan ke berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah. Namun ide itu hingga sekarang tidak kunjung terwujud.

6 Comments:

Anonymous www.tabletpc-shop.info said...

In my opinion one and all should browse on this.

2:34 PM  
Blogger Unknown said...

2015-7-18 xiaozhengm
true religion jeans
ray ban sunglass
abercrombie
burberry outlet
air max 95
pandora outlet
michael kors
tory burch outlet
coach outlet online
michael kors outlet online
mont blanc pens
oakley sunglasses discount
cheap soccer shoes
cheap oakleys
michael kors bags
tory burch handbags
michael kors outlet online
oakley sunglasses outlet
michael kors
cheap true religion jeans
jordan pas cher
soccer shoes
cheap jordans for sale
gucci outlet
toms shoes
oakley sunglasses
ray bans
jordan uk
kate spade outlet online
gucci outlet online
air jordan
kate spade handbags
oakley sunglasses sale
snabacks wholesale
rolex watches
louboutin
true religion sale
michael kors outlet
ralph lauren
sac longchamp

8:54 PM  
Blogger John said...

kobe 11
moncler jacket
coach outlet online
uggs outlet
cheap jerseys
michael kors outlet
beats headphones
oakley sunglasses
louis vuitton
louis vuitton outlet
michael kors outlet
coach outlet
ray ban sunglasses
replica watches
p90x workouts
hollister outlet
burberry outlet
jordan 3 infrared
cheap jerseys
coach outlet
ray ban sunglasses
nike air max
kate spade
moncler sale
louis vuitton outlet
canada goose outlet
michael kors outlet
canada goose jackets
uggs on sale
christian louboutin outlet
vans shoes
hollister clothing
oakley sunglasses wholesale
coach factory outlet
toms shoes
jordan 6
jordan 11s
coach outlet
coach outlet
louis vuitton outlet
2016319yuanyuan

7:22 PM  
Blogger Unknown said...

I'll just bookmark this web site
http://www.kuwait.prokr.net/

8:48 AM  
Blogger Unknown said...

qzz0725
miu miu handbags
pandora outlet
oakley sunglasses
cheap jordans
longchamp solde
oakley sunglasses
futbol baratas
chrome hearts outlet
jordan shoes
champion clothing

7:17 PM  
Blogger Unknown said...

christian louboutin outlet
snapbacks wholesale
christian louboutin shoes
nfl jerseys
basket nike femme
off white clothing
moncler jackets
uggs outlet
yeezy shoes
oakley sunglasses wholesale

5:52 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home