3/29/07

[Cikalmart] Seribu Rupiah yang Berharga!

Source Picture: http://www.andreasharsono.blogspot.com











in cikalmart anung rey wrote:
Apa yang hendak disampaikan oleh Ibu Malna ?
Saya yakin banyak dari kita sudah maklum adanya.
Bahwa setiap sesuatu sangat diperlukan, meskipun peran dari "sesuatu" itu kelihatannya "lemah/kecil/tak bertenaga/tak berdaya/dll".
Sesuatu itu sendiri merupakan suatu "keseimbangan".
Titik keseimbangan akan bergerak/bergeser menuju keseimbangan baru bila ada perubahan atas sesuatu tsb.

Dari cerita Ibu Malna, keseimbangan baru yang muncul adalah : mesin mobil mati.
Terima kasih Bu Malna, telah mengingatkan kita semua.

Salam//anung

http://www.rumahagrobisnis.bravehost.com/brg/DEPAN.HTM

Sekolah Peradaban Jl. KH Abdul Latief - Palas Cilegon
Ph: 0254-700-1770
(*)Belajar Sesuai Cara Otak Belajar
(*)Fun, Natural and Multiple intelligence Learning
(*)http://www.sekolahperadaban.com)


----- Original Message -----
From: Malna R. Syarief
To: cikalmart@yahoogroups.com
Sent: Friday, March 30, 2007 9:54 AM
Subject: [cikalmart] Seribu rupiah yang berharga!

Saya baru saja pulang dari 'tour' lintas Pantura Jawa... dan ini bukan dalam rangka sombong jika dalam tour itu saya menggunakan mobil 'gres' alias baru.

Jangan ditanya lagi bagaimana nyamanya mengendarai mobil baru itu... saya bisa memacunya dengan sangat stabil. Tarikannya wuih... pokoknya wuz... wuz...wuz... segala medan jalan yang rusak, tikungan, turunan atau tanjakan bisa saya libas dengan enteng!

Tapi pada saat disekitar Jatibarang, tiba-tiba ada yang tak beres pada mobil tersebut. Mesin mobil saya mati dan tidak bisa di starter! Selidik sana, selidik sini... akhirnya suami saya bilang bahwa ada satu sekering (fuse) yang meleleh.

Dan saat ini saya sedang memegang sekering yang meleleh itu. Saya amat-amati benda kecil ini, yang katanya harganya tak lebih dari seribu rupiah saja! Hmmm... jika dibanding dengan sebuah mobil, apalah arti seribu rupiah?! Tapi tanpa benda kecil, remeh temeh dan semurah ini, mobil saya tidak bisa jalan atau malah rusak dan terbakar!

Subhanallah, jadi jangan meremehkan atau menyesalkan sesuatu yang kecil seperti dulu sering diucapkan oleh sepupu saya yang merasa minder karena dia hanya berjualan 'benik' (bhs Jawa, artinya kancing baju) di pasar!

Jika kita pikirkan lagi... 'benik' juga akan sangat diperlukan, bayangkan jika kita keluar rumah tanpa 'benik' yang lengkap di baju?

Salam manis dari Yogyakarta,

Malna R. Syarief

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home