Dari Baso "Tukul" s/d Rokok Dji Sam Soe

2 hari belakangan muter2 seputaran cilegon, berkunjung ke teman-teman lama.
mulai dari kunjungan ke pak haji purnomo (pemilik jaringan baso tukul di
Indonesia) di warung baso "Tukul" nya di temuputih (depan alfamart kavling
cilegon) sampai silaturahim dengan juragan pupuk mas anung rey (
www.rumahagrobisnis.com) yang selalu energik kesana kemari membuka banyak
lahan baru (kebon sayur s/d kebon jati) seputaran banten dan punya jaringan
distribusi pupuk organik diseluruh Indonesia.

mas anung, gimana cigarrete-nya? ga kalah kan dengan Dji Sam Soe? hehe...
(lihat foto dibawah, pak anung rey dengan rokok produksi dalam negeri, hanya
Rp.3.550 perak, coba bandingkan dengan Dji Sam Soe, barangkali mba ayu
gemala bisa coba ini :-) )

silaturahim-silaturahim seperti ini membuka cakrawala baru, bagaimana jualan
baso dari cash flow 2 (dua) gerobak saja sudah sama incomenya dengan
menjabat manager diperusahaan besar, omset per hari rata-rata 1.5 juta bisa
kalikan 30 hari sekitar 45 juta per bulan. bocorannya margin sekitar 20%.
silahkan hitung sendiri berapa pe bulan dari satu gerobak! :-)

pak haji pur, cerita-cerita seputar franchise-franchise anyar dengan tawaran
investasi yang tidak sedikit (saya tidak mau menyebut nama, just etika ya),
kasihan kata beliau "itu hitung-hitungan saja sudah jelas cash flow nya
tidak akan menutupi cost yang fully harus ditanggung sendiri oleh sang
investor"
belum lagi beban fee per bulan atas sekian persen dari omset (itu omset loh
bukan "untung")

kalau melihat dari keuntungan sesaat jelas menjadi franchisor jelas-jelas
sangat mudah mendapatkan keuntungan cepat dari franchisee yang kurang
memiliki pengetahuan seputar bagaimana berusaha dengan baik. saya sendiri
pernah mengalami hal yang sama saat awal-awal berusaha dengan membeli
salahsatu franchise yang seringkali bekerjasama dengan media yang
terlalu membesar-besarkan usaha tersebut. mudah-mudahan ini tidak terjadi
pada anda yah.

ingatlah bahwa modal uang tidak selalu otomatis membuat usaha anda berhasil,
begitupun sebaliknya dengan modal uang yang kurang tidak mesti usaha tidak
bisa berjalan dan sukses. malah yang terjadi dengan saya adalah sebaliknya,
modal yang kurang (modal kecil -red) justeru lebih menghasilkan daripada
dengan 'jor-joran' mengeluarkan modal besar dengan ekpektasi keuntungan yang
'besar', justeru yang terjadi adalah sebaliknya.

mudah-mudahan ada manfaatnya.

Salam,ardi.
www.cikalmart.com

ps:
ini beberapa ide dan opportunity dari hasil muter-muter, barangkali ada
kecocokan dan berjodoh, silahkan dikontak saja langsung ya:
1. khusus warga banten yang ingin membuka usaha baso seperti diatas saya
ceritakan, pak haji bisa distribusikan basonya yang sudah terkenal dilampung
dan dicilegon, tidak perlu ada fee franchise segala dan fee-fee lainnya,
kualitas baso dijamin sama dan akan dibantu pada saat akan launching warung
bashonya, mulai dari survey tempat yang sesuai, display warung basonya, tata
letak dll-nya. (maaf untuk wilayah diluar banten, karena keterbatasan untuk
menjamin kualitas yang sama, belum dapat disupport) silahkan kontak langsung
saja yah di 081310376213 (pak haji purnomo).
ini salahsatu alamat cabangnya di cilegon: Baso 'Tukul' depan
RS.PanggungRawi Cilegon dan Baso 'Tukul' depan Alfa Mart Temuputih
Cilegon. enaknya yah
sekalian bawa keluarga untuk mencicipi langsung basonya ditempat. kalau saya
pribadi terus terang baso yang paling enak yang saya pernah cicipi seumur
hidup ya bashonya pak haji pur ini.

2. Rokok ala Dji Sam Soe, seharga Rp.3.550,- gileee bener, coba tanya saja
langsung ke mas anung, embahnya perokok berat asli solo cuman cinta mati
sama banten. bener ga tuh serasa ngisep Dji Sam Soe :-) kalau yang ini bisa
email ke saya dulu nanti ta kasih tahu kontaknya via email yah. yang satu
ini berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia .

3. Buah Naga (Dragon Fruit) yang akan masuk ke jaringan hypermart matahari,
"kualitas import harga lokal". Banten sendiri potensinya besar disektor
agrobisnis, mulai dari beras, sayur mayur, duren sampai dengan emping khas
cilegon. Tinggal bagaimana mengolah pasarnya, tidak melulu hanya pasar rau
(serang) atau pasar cilegon dan pasar tradisional sebagaimana umumnya.
Bagaimana mengelolanya menjadi pasar nasional bahkan internasional, nah ini
yang akan menjadi tantangan tersendiri bagi warga banten yang tidak hanya
menjadi "jawara" dikandang sendiri.

link terkait:
http://cikalmart.blogspot.com/2007/08/info-sharing-wirausaha-di-basho.html